Transformasi Aghata, Tidak Takut Diejek Lagi
Sumber: Jawaban.com

Family / 27 May 2024

Kalangan Sendiri

Transformasi Aghata, Tidak Takut Diejek Lagi

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1144

Aghata (8 tahun) merupakan anak sekolah Minggu di GPIBI Diaspora Jirak.  Seorang anak kecil yang memendam luka sehingga membentuk pribadinya menjadi anak yang pemalu.  

Di lingkungan rumahnya, Aghata dikenal sebagai anak yang ceria. Namun ketika ia mulai diminta untuk maju ke depan untuk memimpin doa, ia akan ketakutan dan hanya menatap lurus teman-temannya.  

Setelah ditelusuri, tenyata ketakutan itu terbentuk sebab setiap kali mencoba untuk berbicara atau tampil di depan, dia selalu mendapatkan ejekan dari teman-teman sekolahnya.  

"Aku di panggil nyanyi, mereka ketawa, jadi takut..” ungkap Aghata.  

Suatu hari, guru sekolah Minggu meminta Aghata untuk memimpin doa di depan kelas. Awalnya Aghata menolak, namun akhirnya ia mencoba untuk lebih berani maju ke depan.  

BACA JUGA : Transformasi Denis Menjadi Anak yang Pemberani

Saat ia mulai berbicara, teman-temannya kembali menertawakannya. Perasaan malu dan takut menghantui Aghata, dan dia pun kembali ke tempat duduknya tanpa melanjutkan doanya.  Guru sekolah minggu tentu tidak tinggal diam melihat Aghata dan berusaha memotivasinya.  

Suatu hari, saat ibadah sekolah minggu, anak-anak belajar dari kurikulum Superbook dan saat itu guru sekolah minggu menayangkan kisah animasi Alkitab Superbook tentang Daniel.  

Dalam kisah tersebut, Daniel adalah seorang yang berbeda dari orang-orang di bawah kekuasaan Raja Nebukadnezar. Ketika Daniel dijatuhi hukuman untuk dibuang ke kandang singa, dia pasti merasa takut. Namun, Daniel tetap percaya bahwa Tuhan akan melindunginya. Kepercayaannya terbukti saat Tuhan menyelamatkannya dari singa-singa tersebut. 

BACA JUGA : Pengorbanan Tuhan Yesus Mengajarkan Kenzo Tentang Berbagi

Dari kisah tersebut guru sekolah minggu mengajarkan tentang keberanian kepada anak-anak, terutama pada Aghata. Mereka diajarkan bahwa dengan percaya sepenuhnya kepada Tuhan, ketakutannya bisa diatasi. 

Aghata tidak mengatakan ia akan berubah saat itu, namun perubahannya ditunjukkan lewat keberanian Aghata saat ia diminta kembali untuk memimpin doa di depan. Meskipun terkadang masih ada beberapa teman yang menertawakannya, Aghata tidak takut lagi. Dia tetap melanjutkan doanya hingga selesai. Guru sekolah minggu yang melihat perubahan ini sangat bangga pada Aghata. 

Beri dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka. Klik tombol di bawah ini dan jadilah berkat bagi mereka! 

JADILAH BERKAT!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami